Universitas Negeri Semarang

SELAMAT DATANG PARA PEMBACA. Bekerjalah dengan hatimu melalui KONTRIBUSI DAN PENGABDIAN TERBAIK serta gunakan segala potensi yang anda miliki. Pada saat itu anda tidak akan merasa BEKERJA. karena setiap TINDAKAN adalah pilihan YANG MENDATANGKAN KEBAHAGIAAN.

Jumat, 06 Mei 2016

Personal Grup Lawak Cagur (Narji Cagur) Memilih Kuliah S2 di UNPAM dan Mengisi Kuliah Umum Bersama Prof. Azyumardi Azra, CBE

Personal Grup Lawak Cagur (Narji Cagur) Memilih Kuliah S2 di UNPAM dan Mengisi Kuliah Umum Bersama Prof. Azyumardi Azra, CBE
Oleh: Wiyanto[1]

Text Box: sapaan yang paling tepat untuknya adalah Cah Angon, seperti pada lirik lagu Ilir - Ilir-nya Sunan Kali JagaPamulang, 8 Agustus 2015. Universitas Pamulang menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Karakteristik Dosen Masa Depan” di Aula Lantai 8 Gedung Stikes. Acara dihadiri oleh ketua Yayasan Sasmita Jaya Yakni Bpk. H. Darsono. Pak Darsono Sapaan akrabnya yang keseharianya lebih banyak dihabiskan bersama ternak sapinya. Karena hobinya beternak, ketika dicari di rumahnya, jika tidak ada pasti sudah ada di tengah-tengah sapi ternak-nya. Andaikan masih mudah mungkin sapaan yang paling tepat untuknya adalah Cah Angon, seperti pada lirik lagu Ilir - Ilir-nya Sunan Kali Jaga. Ya Cah Angon, yakni anak muda yang suka menggembala sapi, beternak sapi. Tetapi beliau sangat luarbiasa berjasa dibidang pendidikan, bukti dedikasi beliau dibidang pendidikan adalah dengan berdirinya Universitas Pamulang.
Selain Ketua Yayasan, yang hadir pada kuliah umum tersebut adalah Pejabat Rektorat serta jajaranya, Mahasiswa Pasca Sarjana Magister Manajemen (MM), Magister Hukum (MH), dan Magister Teknik Komputer. Selain itu, acara juga dihadiri oleh para dosen baru, dan calon dosen baru.
Tepat Jam 08.50 WIB penulis tiba di kampus UNPAM, langsung menuju pintu lift untuk menuju ke Lt.8. Sudah lumayan banyak peserta yang datang pada pagi hari itu. Namun kursi deretan nomor 1, 2, dan 3 dari depan masih kosong. Akhirnya dengan percaya diri penulis duduk di kursi urutan nomor tiga dari depan. Sontak kaget, ketika penulis menengok kekiri jarak 3 kursi, dipikiran penulis kelihatanya saya pernah melihat orang itu yang sering tampil distasiun televisi. Namun, sayapun tidak ngomong apa-apa. Karena, dengan jarak tiga kursi, serta saya berpikiran banyak orang yang mirip dengan apa yang saya lihat.

Acara dibuka oleh Rektor UNPAM, Bpk. Dr. H. Dayat Hidayat, MM. Rektor menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh peserta kuliah, serta memohon kepada pembicara untuk memberikan kapsul dan suplemen suplemennya agar para dosen UNPAM, calon dosen baru unpam menjadi segar. Rektor juga menyatakan bahwa para dosen agar tidak hanya memiliki kompetensi yang baik sesuai disiplin ilmu yang dimiliki, tetapi juga harus memiliki akhlak dan kepribadian yang baik pula. Setelah Pak Rektor memberikan sambutan, saya baru ngeh, benar apa yang saya pikirkan, bahwa Ia adalah pelawak yang sering saya lihat di stasiun televisi. Tepatnya Grup lawak Cagur.
Akhirnya salah satu personal Grup Lawak Nasional Cagurpun ikut menghangatkan suasana kuliah umum. Ya Narji Cagur sapaan akrap yang dipakainya. Narji Cagur datang ke UNPAM bukan semata-mata untuk melawak, akan tetapi Ia berstatus sebagai mahasiswa baru pasca sarjana UNPAM. Menjadi pertanyaan tersendiri bahwa Narji Cagur yang notabene sebagai pelawak kondang,  serta sudah tidak asing lagi di mata masyarakat, karena hampir setiap hari tampil di stasiun televisi. Begitu juga di Jakarta masih banyak perguruan tinggi negeri dan swasta di jakarta yang bagus. Tetapi, Narji Cagur menjatuhkan pilihanya di UNPAM sebagai tempat kuliahnya.  Sehingga pada acara tersebut pihak rektoratpun memintanya untuk menyampaikan kesan pesanya mengapa Ia menjatuhkan pilihan untuk kuliah di UNPAM.
Suasana gelak tawa langsung muncul dari semua peserta kuliah ketika Narji Cagur baru jalan dari kursi menuju ke atas panggung. Dengan spontan Narji cagur langsung bicara. Mohon, maaf ketika saya jalan menuju panggung kenapa Anda pada tertawa, menertawakan saya, memangnya ada yang salah dengan saya, terus masalah buat Anda. Semua peserta semakin tertawa merespon ucapan Narji Cagur. Saya juga ikut tertawa terbahak-bahak bersama dengan peserta kuliah umum, pagi itu. Dimana kebetulan disamping kanan dan kiri saya adalah Bapak/Ibu Dosen kuliah S2 saya, ada Bapak Edi, Bapak Endang, Bapak Masno Marjohan, Ibu Umi Rusilowati dan beberapa lainya.
Narji yang memiliki background pendidikan Sarjana Pendidikan (S.Pd) dari UPI, mengatakan bahwa kita semua itu harus menjadi guru bagi diri kita dan orang lain. Lebih lanjut kenapa Ia memberi nama grup lawak Cagur? Cagur itu singkatan. Cagur berasal dari kata Calon Guru. Ia terinspirasi ketika kuliah S1.
Ia menjatuhkan pilihan untuk kuliah S2 di UNPAM karena ia terinspirasi sama Pak Darsono. Kalau Pak Darsono yang bukan kelahiran Pamulang Tangerang Selatan dapat membesarkan nama pamulang. Sedangkan  saya yang berkelahiran Tangerang Apa Yang saya berikan kepada tempat kelahiran saya, tuturnya.
Lebihlanjut Ia menyampaikan Kepada Bapak/Ibu Dosen nanti ketika Ia sudah kuliah di UNPAM kalau memang nilainya jelek, ya di tulis jelek apa adanya. Justru ia malah senang. Ia mengatakan bahwa jika Ia mendapatkan nilai jelek, maka Ia akan mengulangnya. Berarti Ia mendapatkan kesempatan kuliah lebih banyak dibanding teman-teanya, dapat kuliah dua kali. Kalau teman-temannya yang lulus kuliah Cuma sekali maka di dua kali. Maka ilmunya akan lebih banyak dibandingkan yang sekali. Ia juga mengatakan bahwa setelah lulus sarjana Ia bergelut di dunia pertelevisian nasional itu semua ada prosesnya tidak ujuk-ujuk. Dan Ia sangat menikmati proses itu. Begitu juga kehidupan. Dengan gaya bicaranya seorang pelawak. Ia menyampaikan bahwa kehidupan itu berproses. Oleh karena itu kita harus menikmati proses. Ingat ketika waktu pacaran sampai menikah sampai punya anak. Kira-kira enak mana punya anak dengan waktu proses membuatnya. Mana yang kita nikmati. Pasti lebih nikmat ketika baru membuatnya dibandingkan setelah jadi anak, tuturnya. Semua peserta tertawa.
Sebetulnya Ia akan menemani kuliah umum itu sampai selesai, karena orang tua Deni Cagur meninggal dunia. Maka Ia memohon maaf kepada seluruh peserta kuliah, karena Ia harus segera menuju kerumah duka. Orang tua Deni Cagur (Bang Jali, Alm) sudah dianggap Bapaknya sendiri, bahkan ketika kuliah S1 yang memotivasi Narji Cagur adalah Bapaknya Deni Cagur (Bang Jali, yang meninggal). Sampai-sampai bertanya soal skripsi. Ketika main kerumah Deni Cagur, yang ditanya Bapaknya Deni Cagur adalah tentang skripsi. Skripsi sudah selesai atau belum. Akhirnya Narji berpamitan setelah mengisi acara.
Acara berlanjut ke acara inti dimana sebagai pembicaranya adalah Prof. Azyumardi Azra, CBE. Tentu kita sudah tidak asing lagi denganya. Banyak artikel dan buku yang di hasilkanya. Ia merupakan Mantan Rektor UIN yang pernah menjabat selama dua periode yaitu periode 1998-2002 dan 2002-2006. dikampus yang sama ia sebagai direktur pasca sarjana. Ia merupakan salah satu gurubesar pada Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif hidayatullah dan beliau juga sering sekali tampil di layar televisi.
Untuk mengisi kuliah di UNPAM ia membawakan tema tentang ”Membangun Universitas Pamulang Menuju University Of Excellence”.
Text Box: UNPAM yang memang selama ini terkenal sebagai tempat kuliah dengan biaya yang murah dan yang murah itu biasanya dipersepsikan dengan tidak bagus. Karena murah dan tidak bagus maka dianggapnya pendidikan di UNPAM diselenggarakan di ruko-ruko. Maka kali ini masyarakat yang dapat menilainya. Bahwa yang murah itu tidak selamanya tidak bagus.
-H. Darsono-
Maka Prof. Azyumardi Azra di awal penyampaian kuliahnya diawali dari pemikiranyan tentang sebuah visi dan misi. Ketika mendengar bahwa UNPAM merupakan satu-satunya perguruan tinggi swasta di Indonesia dengan  jumlah mahasiswa terbanyak yakni kurang lebih 46.000 mahasiswa. Sesuai dengan harapan pemilik yayasan Pak H. Darsono bahwa UNPAM yang memang selama ini terkenal sebagai tempat kuliah dengan biaya yang murah dan yang murah itu biasanya dipersepsikan dengan tidak bagus. Karena murah dan tidak bagus maka dianggapnya pendidikan di UNPAM diselenggarakan di ruko-ruko. Maka kali ini masyarakat yang dapat menilainya. Bahwa yang murah itu tidak selamanya tidak bagus. Hal ini dibuktikan bahwa unpam menjadi perguruan tinggi swasta dengan jumlah mahasiswa terbanyak di indonesia. Unpam tetap berkomitmen menjadi universitas rakyat dimana biaya kuliah murah (terjangkau) sehingga orang yang tidak mampu secara ekonomi juga dapat kuliah. Banyak dari segi kuantitas tetapi tetap menjaga kualitas.
Text Box: Visi UNPAM adalah Terwujudnya UNPAM sebagai ’Universitas Rakyat” yang juga merupakan pusat keunggulan akademik inovatif dan kompetitif dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakatBerangkat dari pemikiran itulah Prof. Azyumardi Azra menyampaikan Visi UNPAM adalah Terwujudnya UNPAM sebagai ’Universitas Rakyat” yang juga merupakan pusat keunggulan akademik inovatif dan kompetitif dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Misi UNPAM adalah (1) akselerasi peningkatan kualitas akademis; (2) peningkatan kualitas SDM Dosen dan Staf Administrasi; (3) peningkatan fasilitas kampus dan sarana pembelajaran; (4) peningkatan manajemen, pelayanan publik berdasar prinsip Good Governance; (5) Pengembangan sistem informasi Cyber-campus; (6) penguatan jaringan kerjasama dengan pihak dalam dan luar negeri; (7) peningkatan kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan, pemerintah pusat, pemda dan swasta untuk percepatan pengembangan.
Ada beberapa tantangan dalam pencapaian visi dan misi UNPAM yakni; (1) peningkatan jumlah calon mahahasiswa; (2) tuntutan/kebutuhan peningkatan mutu/keunggulan baik SDM, fasilitas, Administrasi; (3) agresivitas universitas publik dengan berbagai program; (4) ekspansi/pembukaan cabang universitas asing di asia tenggara/indonesia; (5) peningkatan globalisasi knowledge-based economy, employment, IPTEK, dan Informasi Instan.
Untuk menjawab tantangan tersebut maka universitas perlu melakukan perubahan paradigma pengelolaan universitas yang lama ke paradigma baru pengelolaan universitas agar UNPAM dapat beradaptasi dengan lingkungan. Lebih Lanjut Prof. Azyumardi Azra menyampaikan bahwa universitas harus unggul. Ada 8 tantangan untuk mencapai keunggulan/kecemerlangan (excellence).
Pertama, UNPAM harus harus memperluas apresiasi publik atas usaha universitas. Kedua, meningkatkan pemahaman dunia kerja dan sekitarnya. Prof. Azyumardi Azra mengapresiasi kepada UNPAM kenapa UNPAM tidak mendirikan kantin yang dikelola kampus sendiri, karena UNPAM berasal dari rakyat maka kemajuan UNPAM harus juga dapat dirasakan rakyat sekitar. Oleh karena itu usaha makan dan minum supaya dijadikan lahan mencari nafkah bagi masyarakat sekitar UNPAM. Masyarakat sekitar UNPAM biar mendirikan tempat makan dan minum disekeliling UNPAM. Itu merupakan kebijakan yang sangat tepat. Ketiga, UNPAM harus menjadi lembaga keilmuan yang lebih efektif, yakni lembaga pendidikan yang trampil menciptakan, memperoleh dan mentransfer pengetahuan, dan sekaligus trampil menyesuaikan diri dengan pengetahuan dan wawasan baru. Keempat, mengintegrasikan penilaian, perencanaan dan peningkatan. Kelima, memperkuat dan memperluas komitmen pada kerjasama dan pada komunitas. Keenam, mengakui bahwa setiap orang dalam universitas adalah guru bagi yang lain. Ketujuh, memiliki kepemimpinan yang kuat. Kedelapan, memiliki kerangka visi keunggulan secara lebih luas.
Indokator unggul dan kompetitif universitas dapat diukur dari; (1) rasio calon mahasiswa setiap prodi mendaftar dan daya tampung mencapai sekurang-kurangnya 5:1. yakni jika yang mendaftar di UNPAM adalah 10.000 orang maka yang diterima adalah 2000 orang; (2) lulusan memiliki kompetensi jelas; (3) lulusan setiap prodi berkemampuan aktif berbahasa asing; (4) dosen sesuai keahlian bidang studi; (5) mayoritas dosen berpendidikan doktor dan fungsional guru besar; (6) dan lain-lain.
Lebih lanjut pembicara menyampaikan bahwa untuk menuju universitas berbasis riset maka universitas perlu memiliki lembaga khusus penelitian dan pengabdian. Mungkin yang dimaksud pembicara adalah lembaga khusus yang menangani Penelitian dan Pengabdian Masyarakat atau penulis sebut sebagai LP2M (lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat). Tugas akhir mahasiswa hendaknya diarahkan untuk kebermanfaatan perguruan tinggi atau tempat mahasiswa bekerja. Terutama untuk Tesis. Selain itu, perguruan tinggi harus punya Jurnal yang terakreditasi.
Acara inti selesai kemudian diadakan sesi foto bersama antara ketua yayasan, jajaran rektorat, dan pembicara. Kemudian acara dilanjutkan dengan pembekalan bagi para calon dosen .



[1] Wiyanto adalah Pendidik pada SMP/SMK YPUI Parung-Bogor sekaligus sebagai mahasiswa MagĂ­ster Manajemen, Pasca Sarjana Universitas Pamulang Angkatan XV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar